Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) – Hari kedua Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) MAN 1 Yogyakarta menghadirkan sosok inspiratif yang membangkitkan semangat siswa baru. Adalah Nayla Ilma Kauna, alumni MAN 1 Yogyakarta angkatan 2022, yang hadir sebagai Guest Star dalam talkshow yang digelar di aula madrasah, Selasa (15/7/ 2025).
Nayla merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia (UII) sekaligus Assistant Lecturer. Ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi UII 2024, menjadi penerima Beasiswa Santri Unggul tahun 2023, serta pernah mengikuti program internasional seperti summer school di Van Lang University Vietnam, summer camp di Yonsei University Korea Selatan, dan winter camp di Hanyang University Korea Selatan.
Dalam sesi talkshow, Nayla mengungkapkan bahwa awal mula perjalanannya dimulai dari keikutsertaannya dalam lomba News Anchor saat masih bersekolah di MAN 1 Yogyakarta. “Piala pertama yang aku dapat adalah lomba News Anchor. Dari situ aku berpikir bahwa berprestasi itu seru dan bisa membawa nama baik keluarga serta madrasah,” ungkap Nayla.
Namun, perjalanan tak selalu mulus. Pandemi COVID-19 sempat memukul kondisi ekonomi keluarganya hingga ia sempat merasa tidak memiliki kesempatan melanjutkan kuliah. Meski sempat diterima sebagai siswa eligible di UGM, Nayla akhirnya memilih UII melalui jalur beasiswa santri. “Aku harus realistis. Aku mencari kampus yang menawarkan beasiswa. Alhamdulillah, diterima di UII dan ternyata itu adalah jalan terbaik dari Allah,” jelasnya.
Nayla menekankan pentingnya memiliki lingkungan pertemanan yang positif dan semangat pantang menyerah. “Teman-teman harus bersyukur berada di MAN 1 Yogyakarta karena madrasah ini sangat mendukung kita untuk berkembang. Temukan circle kalian yang bisa saling mendorong untuk maju,” ujarnya di hadapan ratusan peserta Matsama.
Ia juga menegaskan bahwa tantangan adalah bagian dari proses. “Kalau harus gagal, maka gagal lah sekarang agar besok bisa sukses. Jangan takut mencoba karena pengalamanlah yang membuat kita tumbuh.”
Nayla juga membagikan kisahnya selama mengikuti program internasional. Di Korea Selatan, ia mengikuti pelatihan intensif di bidang coding yang menuntut disiplin tinggi. Sementara di India, ia belajar banyak dari budaya berdiskusi dan berpikir kritis. “Di Hanyang University, tugas datang setiap hari, istirahat hanya 5 menit. Tapi dari situ aku belajar disiplin dan ketangguhan. Aku juga terkesan dengan budaya berargumen mahasiswa India yang sangat terbuka dan kritis,” kenangnya.

Ketika ditanya mengenai cara menjaga semangat positif, Nayla menyebutkan bahwa positive vibes adalah bentuk prasangka baik kepada Allah. “Semua yang terjadi pasti ada maksudnya. Maka kita perlu husnudzon kepada Allah dalam setiap keadaan.” Ia juga membagikan kebiasaannya membuat vision board sebagai salah satu cara membangun motivasi dan arah hidup. “Aku suka bikin vision board. Alhamdulillah, banyak yang berhasil tercapai,” tuturnya.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi terhadap kehadiran Nayla dalam acara Matsama. “Nayla adalah cerminan nyata bahwa lulusan madrasah mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Ia membuktikan bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk berprestasi. Kami bangga memiliki alumni seperti Nayla,” ungkapnya. (dee)