Hangatkan Malam dengan Upacara Api Unggun MAHABAKTI XXXVII: Satukan Jiwa dan Cita Pemimpin Muda

18 Jun 2025, 12:29 MAN 1 Yogyakarta 15

this used to be photo

(MAN 1 YOGYAKARTA) – Malam Sabtu (13/6/25), MAHABAKTI XXXVII diselimuti kehangatan dan semangat. Upacara Api Unggun menjadi salah satu adat paling bermakna dalam kegiatan perkemahan. Upacara berlangsung di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Girikaton yang dihadiri oleh Pembina, Guru, Pembantu Pembina, Purna Ambalan dan diikuti oleh seluruh peserta MAHABAKTI XXXVII.

Upacara dibuka oleh Kak Asti Nabilla Kaufizahra dan Kak Umar Abdul Aziz yang bertindak selaku MC. Selanjutnya, Pemimpin upacara memasuki lapangan dan memimpin seluruh pasukan untuk memberikan penghormatan kepada sesepuh api unggun. Upacara ini menegaskan pentingnya peran pemimpin dalam mengarahkan dan mempersatukan peserta. Rangkaian upacara dilanjutkan dengan pembacaan Dasa Darma oleh sepuluh Dewan Ambalan 25 secara bergiliran. Setiap pembaca membawa obor yang menyala dan menyalurkan api tersebut kepada pembaca berikutnya.

“Perlu kita ingat, api yang menyala dalam api unggun bukanlah untuk disembah. Ia adalah makhluk Allah, ciptaan-Nya yang memiliki makna dan pelajaran tersendiri. Jika kita perhatikan, susunan kayu dalam api unggun saling menopang dan menyatu, hingga akhirnya memancarkan cahaya yang terang. Ini menjadi simbol bahwa persatuan dan kesatuan di antara kita akan menghasilkan cahaya manfaat bagi banyak orang. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.” Maka dari itu, mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momen untuk memperbaiki diri, mempererat persaudaraan, dan meningkatkan kepedulian. Jangan lupa, teruslah berbuat baik kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.” Amanat Kak Muhammad Amin, S.Ag. M.A. selaku Sesepuh Api Unggun.

Upacara dilanjutkan dengan pembacaan doa sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penutupan upacara dilakukan dengan laporan dari pemimpin upacara kepada sesepuh api unggun dan penghormatan terakhir sebelum sesepuh meninggalkan lokasi.

Prosesi penyalaan api unggun ini tidak hanya tentang kebersamaan, tetapi juga sebagai pembelajaran bagi seluruh peserta. Karena kebersamaan tidak akan pudar walau ditelan waktu. Namun, Terkadang kita berada di ambang kebimbangan karena impian semu. Disitulah dibutuhkan kehadiran seorang pemimpin, pemimpin yang bisa mengarahkan kita dalam menjalani kehidupan. Melalui upacara ini, kita dipersatukan dalam semangat dan tujuan, menumbuhkan jiwa-jiwa muda yang siap memimpin dengan cita dan tekad yang kuat. (aln)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Gelar Panen Karya P5RA MAN 1 Yogyakarta 2024/2025: Merajut Ragam Budaya dan Teknologi
18 Jun 2025, 16:45

Srawung Kepemimpinan MAHABAKTI XXXVII: Bekali Gen Z Menjadi Pemimpin Adaptif dan Visioner
18 Jun 2025, 12:34

Giat Prestasi Meriahkan MAHABAKTI XXXVII: Ajang Unjuk Diri dan Adu Kreativitas
18 Jun 2025, 12:32

Bara Mengaji: Pramuka MAN 1 Yogyakarta Tebar Ilmu untuk Santri TPA Al-Azhar
18 Jun 2025, 12:31

Hangatkan Malam dengan Upacara Api Unggun MAHABAKTI XXXVII: Satukan Jiwa dan Cita Pemimpin Muda
18 Jun 2025, 12:29