Yogyakarta (MAN 1 Yogyakarta) — Para penggiat pendidikan dari berbagai madrasah berkumpul untuk mengikuti sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), sebuah pendekatan baru yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pembelajaran. Sosialisasi diadakan pada Selasa (29/7/2025) di Aula Kanwil Kemenag DIY.
Narasumber utama, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., menyampaikan bahwa KBC tidak sekadar mengubah struktur kurikulum, tetapi mengajak kita untuk memaknai kembali esensi Pendidikan, menumbuhkan generasi yang berpikir dan bertindak dengan cinta. Nilai-nilai seperti kepedulian, toleransi, dan rasa hormat terhadap perbedaan menjadi bagian penting dalam proses belajar.
“Kurikulum Berbasis Cinta bertujuan untuk melahirkan generasi yang Humanis dalam berinteraksi, Nasionalis dalam mencintai tanah air, Peka terhadap lingkungan, serta Toleran dalam menyikapi perbedaan,” tandasnya.
“Lebih dari sekadar materi ajar, kita ingin cinta menjadi ruh yang menggerakkan cara berpikir, merasakan, dan bertindak dalam proses pendidikan,” ungkapnya

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Abd. Suud, juga turut memperkuat gagasan tersebut. Ia menekankan pentingnya membentuk ekosistem pembelajaran yang memperhatikan aspek afektif dan spiritual peserta didik.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, turut hadir dan menyambut positif pendekatan KBC. Menurutnya, nilai-nilai yang ditawarkan oleh kurikulum ini sangat relevan dengan semangat madrasah yang ingin membentuk generasi berkarakter.
" Kita akan mencoba memulai dengan mengembangkan karakter dengan menanamkan empati, kedermawanan, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Pembelajaran berbasis nilai dengan mengintegrasikan moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi. Serta, pembelajaran kolaboratif dengan mendorong kerja sama, komunikasi, dan tanggung jawab sosial," ujarnya. (dee)