Yogyakarta (MAN 1 Yogya) – Murid kelas X MAN 1 Yogyakarta menyimak dengan antusias Pembekalan Manasik Haji yang disajikan dengan gaya "renyah" dan mudah dicerna, langsung dari sosok inspiratif: H. Ahmad Mustafid, S.Ag, M.Hum, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta. Pembekalan dilaksanakan pada Jumat (7/11/2025) di aula lantai 2. Mustafid menghadirkan sesi yang personal dan asik. Ia membuka tirai perjalanan hidupnya, mulai dari menjadi marbot masjid saat menempuh kuliah, meniti karier sebagai Kepala KUA, hingga pengalamannya sebagai Petugas Haji yang kaya akan suka duka di Tanah Suci, sampai akhirnya menjabat Kasubag KaTU Kemenag Kota Yogyakarta.
Kisah inspiratif ini sontak memecah kebekuan, membuat materi manasik terasa lebih hidup dan relevan bagi para remaja. Mustafid tidak hanya membagi tips dan trik, tetapi juga memastikan para murid paham betul hakikat dan teknis ibadah. Ia mengajarkan doa-doa penting yang dipanjatkan saat haji serta memaparkan skema perjalanan ibadah haji Indonesia gelombang 2 secara detail.
"Untuk jamaah Gelombang 2, perjalanannya dimulai dari embarkasi Donohudan, kemudian ke Jeddah, dilanjutkan menuju hotel Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina, kembali ke hotel Makkah, Madinah, Bandara Madinah, dan akhirnya kembali ke embarkasi Donohudan," jelas Mustafid. Ia juga memberikan bocoran penting terkait logistik haji DIY. "Untuk tahun depan, masyarakat Yogyakarta sudah mulai menggunakan embarkasi YIA," tambahnya.
.jpeg)
Sesi semakin menarik saat Mustafid menguraikan urutan kegiatan yang harus dilakukan setibanya di Bandara Jeddah, mulai dari pemeriksaan dokumen (paspor) yang akan disimpan oleh mu'assasah selama di Saudi, pemeriksaan barang oleh petugas, kegiatan rutin thoharoh (bersuci), naik bus, melafazkan niat umrah (bagi yang belum niat di Ya Lamlam) dan talbiyah, di mana pada titik ini larangan ihram sudah berlaku, hingga perjalanan menuju Makkah yang diperkirakan memakan waktu kurang lebih 2 jam.
Ia juga memaparkan Rukun-Rukun Ibadah Umrah dengan bahasa yang sederhana: (1) Ihram (niat umrah saat di Miqat); (2) Tawaf (mengelilingi Ka'bah 7 kali); (3) Sa'i (jalan/lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah 7 kali); (4) Tahallul (potong rambut/gundul); dan (5) Tartib (Berurutan). Mustafid menambahkan, saat di Miqat, jamaah harus sudah berpakaian Ihram (dari Hotel di Madinah), shalat 2 rakaat ihram, melafazkan niat UMRAH, berlaku larangan IHRAM, membaca Talbiyah, dan melanjutkan perjalanan ke Makkah.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, H. Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd, menyambut baik kegiatan pembekalan ini. Menurutnya, pemahaman fikih ibadah adalah investasi spiritual jangka panjang bagi murid. "Pembekalan manasik haji ini adalah upaya kami memberikan bekal fikih ibadah yang utuh dan praktis kepada murid-murid. Insyaallah, bekal ini akan sangat berguna kelak ketika mereka mendapat panggilan untuk menunaikan rukun Islam kelima," tutur Edi Triyanto. (dee)