Yogyakarta (MAN 1 Yogya) - Kompleks Balai Kota Yogyakarta bergemuruh oleh lantunan Al Qur’an dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-31 Tingkat Kota Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025). Diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, MTQ tahun ini mengusung tema “Menumbuhkan Spirit Qur’ani untuk Kota Yogyakarta yang Hijau, Bersih, dan Berkelanjutan.” Tema ini bukan sekadar slogan, melainkan cerminan harapan agar nilai-nilai Al-Qur’an menjadi napas pembangunan kota.

Sebanyak 480 peserta dari 14 kemantren berlaga dalam 18 cabang lomba, mulai dari Tilawah, Tahfidz, Tafsir, Fahmil Qur’an, Syarhil Qur’an, Khat Al-Qur’an, hingga Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur’an (M2IQ). Setiap cabang memiliki batasan usia dan kriteria peserta yang ketat, menunjukkan keseriusan penyelenggara dalam menjaring bakat Qur’ani dari berbagai jenjang usia. Salah satu cabang yang paling menyita perhatian adalah Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), yang menggabungkan seni membaca ayat, puitisasi terjemah, dan pensyarahan dalam satu panggung kolaboratif.

Dari 14 tim MSQ yang bertanding, delegasi Kemantren Mergangsan tampil mencuri perhatian. Tim ini terdiri dari Tomzy Arzuleo (XI PK 1) dan Rafa Alghaniyu (X PK 1) dari MAN 1 Yogyakarta, serta Nur Amri Yahya dari SMA N 1 Yogyakarta. Mereka berhasil meraih Juara 1, mengalahkan tim-tim tangguh lainnya. Kemenangan ini bukan hasil instan. Latihan intensif dilakukan setiap malam, menyatukan gerakan, suara, dan makna. “Kami harus menyesuaikan waktu karena ada anggota dari sekolah lain. Tapi justru dari situ kami belajar komitmen dan kekompakan,” ujar Tomzy.

Di balik keberhasilan mereka, ada sosok pembimbing yang tak kenal Lelah, Ustadz Hilman Abdullah, S.Hum, guru MAN 1 Yogyakarta. Ia mendampingi proses dari penyusunan teks, perbaikan narasi, hingga latihan hafalan dan ekspresi. “MSQ bukan hanya soal retorika, tapi juga soal ruh. Anak-anak ini belajar menyampaikan pesan Qur’an dengan hati,” tuturnya.

Kemenangan ini membuka jalan bagi mereka untuk melaju ke tingkat provinsi, membawa nama baik sekolah dan kemantren Mergangsan ke panggung yang lebih luas. Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian ini. “Prestasi ini bukan hanya soal juara, tetapi tentang bagaimana anak-anak kita mampu menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber inspirasi, ekspresi, dan karakter. Kami bangga karena mereka menunjukkan bahwa generasi Qur’ani adalah generasi yang kreatif, kolaboratif, dan berdaya saing,” ujarnya. (dee)