Sleman (MAN 1 Yogya) - Acara Apresiasi Tahfidz MAN 1 Yogyakarta digelar pada Kamis (23/10/2025) yang bertempat di Auditorium Grha Bina Husada Poltekkes Yogyakarta. Dari sekian banyak murid yang mengikuti wisuda tahfidz, Raihannah Qothrunnada Irfany adalah salah satu murid dari X PK 2 yang berhasil menjadi penghafal 30 juz Al-Qur’an sejak SMP. Wajahnya tampak teduh dan menyimpan cerita panjang tentang ketekunan dan cinta kepada Al-Qur’an.
Raihannah bercerita bahwa perjalanannya menjadi penghafal Al-Qur’an tidaklah mudah. Ia mulai menghafal saat dirinya masih kelas 4 SD dan berhasil menuntaskan hafalannya saat kelas 1 SMP. Motivasi terbesarnya menjadi penghafal Al-Qur’an datang dari orang tuanya. Pada saat awal menghafalkan Al-Qur’an, Raihannah berniat untuk memberikan mahkota kemuliaan untuk kedua orang tuanya di akhirat kelak. Dan motivasi itulah yang membuat raihannah bersemangat untuk menjadi penghafal Al-Qur’an.
Waktu yang ia gunakan untuk menghafal juga tidak sebentar dan tentu saja memerlukan proses yang lama. Raihannah mengaku pernah kehilangan beberapa hafalannya, tapi ia tidak patah semangat untuk terus murojaah. Raihannah berkata tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana cara agar tetap istiqamah di tengah banyaknya distraksi. Namun ia selalu berusaha untuk fokus pada tujuan agar hafalannya tetap terjaga. Bagi Raihannah, menghafal Al-Qur’an bukan hanya kemampuan mengingat saja, tapi tentang kedisiplinan, komitmen, dan ketulusan hati.

“Perasaan aku campur aduk, antara terharu dan senang karena di balik ini semua ada perjuangan yang tidak mudah. Tapi aku bersyukur karena alhamdulillah masih bisa istiqamah menjaga hafalan hingga saat ini,” tuturnya.
Orang tua Raihannah juga mengungkapkan rasa syukur dan haru atas pencapaian anaknya. Mereka menilai menjadi seorang penghafal Al-Quran adalah anugerah besar dari Allah SWT dan berterima kasih kepada MAN 1 Yogyakarta yang telah menjadi fasilitator bagi murid penghafal Al-Qur’an.
Kisah Raihannah dapat dijadikan teladan bagi murid MAN 1 Yogyakarta karena berawal dari niat, ketekunan, dan doa orang tua, Raihannah dapat mewujudkan mimpinya menjadi seorang penghafal Al-Qur’an. Ia berkata bahwa cinta Al-Qur’an mampu menuntun seseorang menuju keberkahan dan ketenangan hati. (sha)