Tumbuhkan Kesadaran Kamtibmas, MAN 1 Yogyakarta hadirkan Kapolsek Gondokusuman

07 Feb 2017, 19:11 MAN 1 Yogyakarta 1382

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK)—Pendidikan dan pengajaran di madrasah tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat. Sebab para siswa juga bagian dari masyarakat, karena itu mereka juga berkewajiban berperan serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat(kamtibmas). Agar para siswa mempunyai wawasan dan pengetahuan tentang kamtibmas, madrasah ini bermitra dengan kepolisian. Seperti upacara bendera, yang menghadirkan Kapolsek Gondokusuman Eko Basunando, S.Hum. untuk menjadi Pembina upacara yang dilaksanakan di kampus madrasah tersebut, Senin(6/2)kemarin pagi.

Kehadiran Kapolsek di madrasah ini disambut citivitas akademika dengan penuh antusias. Selayaknya upacara bendera, tampak para siswa berbaris rapi, mengenakan seragam putih abu-abu, lengkap dengan jas almamater dan berpeci bagi siswa putra. Sementera itu guru dan pegawai mengenakan seragam putih hitam.

Selaku Pembina upacara Eko Basunando menyampaikan dua hal yang penting bagi siswa, pertama, terkait dengan tata tertib lalu lintas, dan yang kedua fenomena ‘klitih’ yang cukup meresahkan masyarakat.

Ia mengajak para siswa untuk menaati tata tertib lalulintas terutama dalam menggunakan kendaraan bermotor. menurutnya, hal tersebut sudah diatur dalam perundang-undangan, bahwa syarat seseorang yang akan menggunakan kendaraan bermotor harus mempunyai Surat Izin Mengemudi(SIM). Lanjut Eko, batasan minimal untuk mendapatkan SIM tersebut siswa harus berumur 17 tahun. Usia tersebut terangya, sudah diatur berdasarkan riset dan persetujuan DPR, serta disahkan menjadi peraturan resmi.

Pasalnya, berdasarkan riset terungkap bahwa, kondisi seseorang yang belum mencapai umur 17 tahun, emosi orang tersebut masih labil. “Apabila mengendarai kendaraan bermotor akan membahayakan bagi pengemudi itu sendiri, dan orang lain pengguna jalan,”ujarnya.

Menyinggung soal fenomena klitih, ia menerangkan, pada awalnya klitih semula merupakan kegiatan positip, yaitu keluar bersama sekedar refreshing, ‘mencari angin’ atau juga lebih kurang mencari kesibukan di saat senggang. Lantas ia menyayangkan, klitih ini kemudian disalahartikan untuk melakukan tindakan kriminal, berkeliling menggunakan kendaraan yang dilakukan sekelompok oknum kelompok pelajar, mencari siswa sekolah lain yang dianggap musuh, seperti terjadi pada beberapa bulan lalu, hingga memakan kurban jiwa.

Ia bersyukur, siswa MAN 1 Yogyakarta tidak ada yang terlibat dalam kegiatan klitih tersebut. Karena itu ia mengajak para siswa untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. “Madrasah ini, adalah sekolah dengan background agama, ingatlah dan ikutilah tuntunan agama,”pintanya kepada para siswa.

“Mari kita tingkatkan prestasi, niatkan untuk menjadi pelajar yang baik, dan wujudkan piala-piala prestasi itu berasal dari tangan-tangan kalian,”imbuhnya.(dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

MAN 1 Yogyakarta Gelar Kampanye Sekolah Bebas Food Waste Bersama PT Astra
01 Aug 2025, 15:03

Satgas Galaksi MAN 1 Yogyakarta Sambut Widyapratita: Studi Banding Edukatif dan Bermakna
31 Jul 2025, 16:38

Nafis dan Tara Murid MAN 1 Yogyakarta Dukung Gita Maizan Choir Raih Juara di Singapore International Choral Festival 2025
31 Jul 2025, 08:13

Siswa MAN 1 Yogyakarta Raih Juara 3 dalam Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional 2025
31 Jul 2025, 07:45

Menanamkan Cinta di Ruang-ruang Pendidikan: Kepala MAN 1 Yogyakarta Ikuti Sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta
30 Jul 2025, 15:43