Prof. Noorhaidi Hasan adalah seorang akademisi, pakar politik Islam kontemporer, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta periode 2024–2028. Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum di universitas yang sama.
Latar belakang akademis
- Lulusan MAN 1 Yogyakarta tahun 1990
- Sarjana: Ia meraih gelar Sarjana Agama (S.Ag.) di bidang Hukum Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 1994.
- Pascasarjana: Ia menyelesaikan gelar M.A. di Leiden University (1999) dan M.Phil. di International Institute for the Study of Islam in the Modern World (2000), keduanya dengan predikat cum laude.
- Doktor: Gelar Ph.D. juga diraihnya dengan cum laude dari Utrecht University pada tahun 2005.
Keahlian dan bidang penelitian
Sebagai seorang profesor, Prof. Noorhaidi Hasan dikenal sebagai pakar di bidang politik Islam, sosial, dan keagamaan. Minat penelitiannya meliputi beberapa topik penting, antara lain:
- Salafisme
- Radikalisme Islam
- Politik identitas
- Kelas menengah Muslim
- Keragaman agama dan pemuda
Pengalaman dan kontribusi
- Penelitian dan publikasi: Prof. Noorhaidi telah mempublikasikan berbagai karya ilmiah, termasuk artikel dan buku seperti Laskar Jihad: Islam, Militancy, and the Quest for Identity in Post-New Order Indonesia (2006) dan kontribusi dalam buku The New Santri: Challenges to Traditional Religious Authority in Indonesia (2020).
- Kolaborasi internasional: Ia sering terlibat dalam kolaborasi program dengan institusi internasional, seperti yang dilakukan bersama Norwegian Center for Human Rights dalam program penguatan kapasitas Kantor Urusan Agama (KUA) tentang hak-hak anak dan hak asasi manusia.
- Kepemimpinan dan keanggotaan: Selain menjabat sebagai rektor, ia juga merupakan anggota komisi kebudayaan di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
- Pengajaran dan pemikiran: Dalam kuliah umumnya, ia menekankan pentingnya pendidikan yang mendorong pemikiran rasional dan kritis, serta adaptasi terhadap kemajuan teknologi. Ia juga mendorong UIN Sunan Kalijaga untuk menjadi garda terdepan dalam menyuarakan kerukunan antarumat beragama dan mengembangkan teologi publik yang inklusif.
