Sleman (MAN 1 Yogya) — Sabtu sore (25/10/2025) yang penuh tensi dan haru menjadi saksi sejarah bagi tim basket Alnesa MAN 1 Yogyakarta. Di bawah sorotan lampu GOR UNY dan gemuruh dukungan suporter, Alnesa menuntaskan laga penentuan dengan kemenangan 28-18 atas Filial SMAN 1 Bantul, sekaligus menyegel tiket Playoff DBL Series 2025 dari Group C.
Sejak peluit awal, anak-anak asuhan coach Muhammad Mirza Aghni Wafa tampil percaya diri dan disiplin. Quarter pertama menjadi panggung dominasi Alnesa, yang langsung membuka keunggulan lewat permainan cepat dan transisi rapi. Meski Filial sempat bangkit di kuarter tiga dan empat, Alnesa tetap tenang, mengatur ritme, dan menutup gim dengan selisih 10 angka.
“Permainan mereka matang, sabar, dan penuh chemistry. Ini bukan sekadar menang, ini tim yang tahu cara bertarung,” ujar salah satu penonton.
Kapten tim, Al Fatih Fayzul Haq Widyadarma (XII G), tampil sebagai komandan lapangan yang tak hanya mengatur tempo, tapi juga menjaga semangat tim tetap menyala. Dari lima starter, empat mencetak angka. Kaitsar Danar menjadi top scorer dengan 13 poin, disusul Razkha Radhitya dan sang kapten masing-masing empat poin.
Namun, kemenangan ini bukan hanya soal statistik. Di penghujung laga, Al Fatih memeluk jersei bernomor 29 milik Muhammad Renvy Adzanazza, sahabat sekaligus mantan penggawa Alnesa yang berpulang tahun lalu. “Ini (ke Playoff) salah satu mimpi teman dan sahabat kami di tim basket,” ucapnya lirih, menahan haru.
Tangis pecah. Di bangku cadangan, di tribun penonton, bahkan di antara staf pelatih. Tiket Playoff ini menjadi simbol perjuangan, pengorbanan, dan janji yang ditepati. Mimpi Renvy untuk membawa Alnesa ke babak selanjutnya kini terwujud, meski ia tak lagi di sisi mereka.
Kepala MAN 1 Yogyakarta, Edi Triyanto, S.Ag, S.Pd, M.Pd, turut memberikan apresiasi dan motivasi. “Kami bangga atas pencapaian Alnesa. Tapi perjuangan belum selesai. Lawan di Playoff akan lebih tangguh. Kualitas permainan harus terus ditingkatkan. Terima kasih atas tiket ini, semoga jadi awal dari prestasi yang lebih besar.” (dee)