MAN 1 Yogyakarta Selenggarakan Program Penguatan Karakter

21 Mar 2019, 03:40 MAN 1 Yogyakarta 1037

this used to be photo

Yogyakarta (MAN 1 YK) —Generasi penerus bangsa tidak bisa hanyak bertumpu pada bekal kemampuan akademik, akan tetapi karakter atau akhlakul karimah menjadi bekal utama wajib dimiliki oleh setiap generasi. Sebab akhlak karimah berpengaruh nyata dalam sikap dan perilaku dalam mengemban tugas dan amanat, demi keberlangsungan suatu bangsa dan negeri, tanpanya bangsa dan Negara akan hancur.

Karena pentingnya hal itu, maka MAN 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan menyelenggarakan program penguatan karakter selama delapan hari (18-26 Maret2019), untuk siswa kelas X dan kelas XI. Ragam kegiatan mengisi program ini. antara lain, diawali Sholat Dhuha berjama’ah dan pembacaan hadits di masjid Al-Hakim lantai 2, membaca 1 Juz Al-Quran, motivasi karakter Islami, orientasi studi lanjut perguruan tinggi, karakter Islami, literasi digital, smart reading, dan best practice sebagai penutupnya.

Kepala MAN 1 Yogyakarta Drs.H.Wiranto Prasetyahadi, M.Pd. menjelaskan, semua kegiatan dalam program ini diharapkan dapat menguatkan karakter dan bekal bagi para siswa.

“Semoga dengan membaca Al-Quran dan sholat dhuha setiap hari ini dapat membuka hati kita,”ujarnya kepada para siswa kelas X, di Aula lantai 2, Senin(18/3).

Sementara Narasumber Dr.H.Imam Moedjiono, M.Ag dalam motivasi karakter islami mengungkapkan, adanya kesamaan dan perbedaan antara pendidikan karakater dengan pendidikan akhlak. Kesamaannya adalah keduanya bertujuan membentuk watak manusia. Sedangkan perbedaannya, kalau pendidikan karakter dari Barat. Sementara Pendidikan Akhlak dari Islam.

Lanjut Imam, dalam khazanah Islam, banyak ulamak klasik yang telah memberikan pandangan terhadap permasalah itu. Antara lain Al-Imam Al-Ghazali dalam kitab Ta’limul Muta’lim. Dinyatakan, keberkahan dan manfaat suatu ilmu sangat tergantung pada akhlak pencari terhadap orang tua dan guru. “Barang siapa yang melukai hati seorang guru maka ilmu tidak akan bermanfaat,”ujarnya.

“Knowing the good (mengetahui yang baik), Loving the good (mencintai yang baik), doing the good (mengerjakan yang baik),”ujarnya mengutip pendapat Thomas Likona dalam Return of character education.

Imam menambahkan, proses pembentukan karakter itu melalui input; value system, knowledge, experience(pengalaman), role model(contoh keteladanan), dan inspiration(inspirasi). Ha-hal ini kalau sudah diterapkan, maka akan melahirkan attitude(sikap), behavior(perilaku), habit(kebiasaan), dan subconsiousness(alam bawah sadar). (dzl)


Bagikan Artikel :


Berita Yang Lain

Gelar Panen Karya P5RA MAN 1 Yogyakarta 2024/2025: Merajut Ragam Budaya dan Teknologi
18 Jun 2025, 16:45

Srawung Kepemimpinan MAHABAKTI XXXVII: Bekali Gen Z Menjadi Pemimpin Adaptif dan Visioner
18 Jun 2025, 12:34

Giat Prestasi Meriahkan MAHABAKTI XXXVII: Ajang Unjuk Diri dan Adu Kreativitas
18 Jun 2025, 12:32

Bara Mengaji: Pramuka MAN 1 Yogyakarta Tebar Ilmu untuk Santri TPA Al-Azhar
18 Jun 2025, 12:31

Hangatkan Malam dengan Upacara Api Unggun MAHABAKTI XXXVII: Satukan Jiwa dan Cita Pemimpin Muda
18 Jun 2025, 12:29